John Smith

I am a Writer

John Doe

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat. Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit .
Erat volutpat. Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper.

  • 3066 Stone Lane, Wayne, Pennsylvania.
  • +610-401-6021, +610-401-6022
  • admin@mydomain.com
  • www.yourdomain.com
Me

My Professional Skills

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat.

Web Design 90%
Web Development 70%
App Development 95%
Wordpress 60%

Awesome features

Aliquam commodo arcu vel ante volutpat tempus. Praesent pulvinar velit at posuere mollis. Quisque libero sapien.

Animated elements

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Sed tempus cursus lectus vel pellentesque. Etiam tincidunt.

Responsive Design

Pellentesque ultricies ligula a libero porta, ut venenatis orci molestie. Vivamus vitae aliquet tellus, sed mollis libero.

Modern design

Duis ut ultricies nisi. Nulla risus odio, dictum vitae purus malesuada, cursus convallis justo. Sed a mi massa dolor.

Retina ready

Vivamus quis tempor purus, a eleifend purus. Ut sodales vel tellus vel vulputate. Fusce rhoncus semper magna.

Fast support

Suspendisse convallis sem eu ligula porta gravida. Suspendisse potenti. Lorem ipsum dolor sit amet, duis omis unde elit.

0
completed project
0
design award
0
facebook like
0
current projects
  • FEELING



    1. Orang FEELING lebih menggunakan perasaan. Maka sampaikan perasaanmu. Hargai perasaannya.
    2. Orang FEELING mencari keharmonisan. Jangan lakukan atau katakan apapaun yang bisa merusak hubungan.
    3. Orang FEELING selalu ingin memimpin, bahkan ketika tidak sedang dalam posisi itu. Maklumin aja deh.
    4. Orang FEELING mempertimbangkan sesuatu berdasar kasih sayang. Jadi buatlah dia sayang sama kamu.
    5. Orang FEELING mengambil keputusan dengan mempertimbangkan akibatnya pada orang lain. Manfaatkan itu.
    6. Orang FEELING hangat dan ramah pada setiap orang. Maka Anda juga harus bersikap hangat dan ramah padanya.
    7. Orang FEELING pandai berempati, jadi banyak sahabatnya. Maka tunjukkan empati ketika ia curhat padamu.
    8. Orang FEELING tidak suka konfrontasi. Jadi jangan argumentasi. Jangan berseberangan dengannya.
    9. Orang FEELING mudah sakit hati dan pendendam. Jadi jangan sekali-kali kamu sakiti hatinya.
    10. Orang FEELING kurang tegas menuntut hak. Jangan harap dia mengatakannya. Kamu harus sadar sendiri.

  • THINKING



    1. Orang THINKING lebih menggunakan pikirannya. Jadi jgn terlalu sering omongin perasaan, dari pada kamu capek hati.
    2. Orang THINKING keras kepala. Jadi jangan berargumen dengannya, cukup tunjukkan data yang valid.
    3. Orang THINKING berfikir sebab akibat. Maka kalau terpaksa argumentasi, tunjukkan hubungan logis dari pendapatmu.
    4. Orang THINKING menghargai sesuatu yang masuk akal. Jangan omongin klenik, magis, dan semua teman2nya itu.
    5. Orang THINKING adil & objektif. Keputusannya murni berdasakan data valid & argumentasi logis,nggak pakai perasaan
    6. Orang THINKING kalau memberi pujian, sesuai, tidak lebih dan tidak kurang. Lakukan hal yang sama padanya.
    7. Orang THINKING terlihat tidak peka. Jadi jangan tersinggung kalau dia tidak cepat menangkap perasaanmu.
    8. Orang THINKING memiliki ketegasan menuntut hak. Jadi jangan risih. Itu termasuk sopan dalam kamusnya.
    9. Orang THINKING kritis terhadap segala sesuatu. Semuanya dipikirkan. Semuanya dikomentari. Jadi ikuti saja.
    10. Orang THINKING rasa percaya dirinya tinggi. Kamu bisa andalkan dia untuk banyak hal (khususnya pekerjaan)

  • SENSING






    1. Orang SENSING menghargai kerapian dan detil, maka berpakaianlah dgn rapi, bersihkan meja kerja kamu, puji penampilannya.
    2. Orang SENSING ingatannya bagus dan suka bicara masa lalu, maka pancing dia untuk cerita pangalaman hidupnya.
    3. Orang SENSING perlu kejelasan. Buatlah aturan main yang jelas dan apa yang diharapkan darinya. Jangan suruh dia menebak.
    4. Orang SENSING menyukai hadiah yang konkrit. Dari pada susah bikin puisi cinta, ajak dia ke Mall suruh pilih kado sendiri.
    5. Orang SENSING suka urutan. Ketika bicara padanya pastikan berurtutan. Ketika memberinya tugas urutannya harus jelas.
    6. Orang SENSING gesit. Mobilitasnya tinggi. Maka kamu harus bisa ikuti kecepatan geraknya, jangan mudah loyo.
    7. Orang SENSING suka yang praktis. Jangan ngomong konsep atau ide-ide liar kamu. Tapi apa yang bisa langsung dijalankan.
    8. Orang SENSING short-sighted. Jangan ajak dia melihat apa yang akan terjadi di masa datang, cukup apa yang ada disekitarnya saja.
    9. Orang SENSING suka berpetualang. Sering-seringlah ajak dia pergi jalan-jalan hingga panca inderanya terpuaskan.
    10. Orang SENSING memerlukan kestabilan. Jangan lakukan perubahan apapun jika tidak perlu. Berikan ia kepastian.

  • 5 Mesin Kecerdasan



    • Sensing memiliki kecerdasan inderawi,
    • Thinking memiliki kecerdasan berpikir,
    • Intuition memiliki kecerdasan indera ke enam,
    • Feeling memiliki kecerdasan perasaan, dan
    • Instinct memiliki kecerdasan indera ke tujuh.

    Uraiannya adalah sebagai berikut:

    • Kecerdasan S mengandalkan pancaindranya sehingga orang S cenderung praktis, konkrit, dan jangka pendek, sesuai dengan jangkauan panca inderanya.
    • Kecerdasan T mengandalkan pikiran logisnya, hal mana mem- buat orang T objektif, adil, dan efektif.
    • Kecerdasan I mengandalkan indera keenamnya dalam mengam- bil keputusan yang berarti jauh terproyeksi ke depan, menjadikannya orang yang sangat optimistis, jangka panjang, dan terkonsep.
    • Kecerdasan F selalu merujuk kepada perasaannya yang mem- buat orangnya bertenggang rasa, bijak, dan memimpin.
    • Sementara In selalu merujuk kepada indera ketujuh jika akan mengambil keputusan, menjadikan orang In spontan, pragmatis, dan rela berkorban.

  • STIFIn; Simpel, Akurat, Aplikatif

    Simpel 

    Mulai dari simpel. Kenapa disebut simpel? Penjelasannya sederhana karena dari miliaran manusia, oleh STIFIn dikelompokkan hanya dalam 5 mesin kecerdasan dan 9 personaliti genetik. Kita tidak pusing dengan pengelompokan manusia dalam banyak kotak, se-perti MBTI dan socionic yang mengelompokkan dalam 16 kotak.

    Jika berkaitan dengan kecerdasan, STIFIn cukup 5 kotak, yaitu: S, T, I, F, In. 

    Lima mesin kecerdasan itu mencakup seluruh jenis kecerdasan yang ada yang dimiliki manusia di muka bumi ini. Bahkan alien pun, andaikan alien itu memang ada, bisa dimasukkan satu diantara 5 mesin kecerdasan. Kalau dilihat dari bentuk kepalanya, berdasarkan foto yang beredar yang umum dipercayai sebagai makhluk luar angkasa, alien lebih menyerupai mesin kecerdasan Intuition.

    Masih ada penjelasan lain kenapa konsep STIFIn disebut simpel karena bersifat multy-angle theory.

    Artinya, STIFIn dapat dipakai untuk menjelaskan teori kecerdasan dan personaliti dari disiplin ilmu yang lain. Seperti konsep otak kiri dan otak kanan (Roger W. Sperry) atau pembagian neokortek sebagai otak atas dan limbik sebagai otak bawah (Paul Broca) atau pembagian 6 Hexagonal Holland (John Holland) juga konsep DISC (Thomas International) atau bahkan teori lama Hippocrates Galenus dapat dengan mudah dibedah menggu- nakan STIFIn. 

    Uraian persamaannya sebagai berikut:

    1. Otak kiri dan otak kanan sama dengan S+T dan I+F pada STIFIn.

    2. Neokortek dan limbik sama dengan T + I dan S + F pada STIFIn.


    6 Hexagonal Holland, Artistic-Realistic, identik dengan Kanan- Kiri STIFIn,

    6 Hexagonal Holland, Investigative-Social identik dengan Atas- Bawah STIFIn,

    6 Hexagonal Holland, Conventional-Enterprising identik dengan diagonal Organisasi-Produksi STIFIn.


    D-I-S-C pada Thomas International identik dengan S-F-I-T pada STIFIn.

    Kholeris, Flegmatis, Melaneslis, dan Sanguinis sama dengan S, T, I, dan F pada STIFIn.

    STIFIn dengan mudah dapat diaplikasikan untuk anak berkebutuhan khusus serta terapi masalah-masalah kejiwaan dan kesehatan fisik. Jangan terkejut jika kami mengatakan bahwa dunia kedokteran bisa menggunakan konsep STIFIn untuk mendiagnosis penyakit secara akurat. Namun, aplikasi yang paling jitu adalah ketika konsep STIFIn digunakan untuk praktik penggemblengan diri dengan prinsip fokus-satu-hebat. 

    Konsep kecerdasan tunggal yang dianut STIFIn lebih mampu menjelaskan realitas otak dalam keseharian. Itulah penjelasan kenapa konsep STIFIn yang menganut kecerdasan tunggal lebih aplikatif ketimbang, sebutlah, konsep kecerdasan majemuk atau Multiple Intelligence (MI) yang bisa digambarkan dengan meng- gunakan metafora sederhana: kepemimpinan ayah dalam keluarga.

    Menurut konsep STIFIn setiap orang memiliki seluruh otak, namun hanya ada satu yang memimpin (sebaliknya menurut MI ada dua, tiga, atau empat yang dominan). “A specialist in the construction of the whole” kata Daoed Joesoef.

    Dalam satu keluarga yang terdiri atas bapak-ibu-anak, posisi pemimpin dipercayakan kepada bapak. Jika sang bapak maju, maka semua keluarga maju. Sehingga konsentrasi perhatian keluarga diprioritaskan pada sang bapak. Konsep kecerdasan tunggal yang dipakai STIFIn lebih aplikatif karena ternyata kecerdasan dominan (seperti sang bapak) mampu memiliki daya jalar yang lebih baik. Sementara kalau menurut konsep MI investasi yang dimiliki keluarga disebar kepada semuanya, sehingga postur investasi dalam keluarga terpolarisasi. Ingat bahwa kecerdasan yang lemah (dimetaforkan ibu- anak) tidak memiliki daya jalar sebagaimana kecerdasan dominan (dimetaforkan bapak).


    Akurat 

    Lantas kenapa konsep STIFIn disebut akurat? Semua itu karena STIFIn menguraikan cara kerja otak berdasarkan sistem operasinya, bukan kapasitas hardware-nya. Bayangkanlah satu komputer. Ok sudah? 

    Yang dimaksud hardware adalah perangkat keras, sedangkan sistem operasi adalah yang berfungsi menghubungkan antara perangkat keras dengan aplikasi, seperti Microsoft Windows, Linux, Android, dan Macintosh. Nah, IQ itu adalah perangkat keras. Dengan demikian, mengukur IQ sama dengan mengukur kapasitas hardware. 

    Makanya jika Anda tidak punya uang untuk melakukan tes IQ, tidak usah sedih, tinggal cari meteran, lalu ukur lingkar kepala, meski ini sangat kasar, tetapi kapasitas otak bisa diketahui. Kalau hasil pengukuran lingkar kepala Anda 60 cm, itu artinya IQ Anda kurang lebih 110. Mengapa dibilang sangat kasar karena dengan mengukur lingkar kepala semata-mata mengukur volume sel otak, sedangkan jumlah sambungan dendrit antar sel otak tidak diperhitungkan.

    Berbeda dengan konsep yang lain, STIFIn menggunakan sistem operasi yang berbicara tentang jenis watak kecerdasan. Tiap jenis kecerdasan punya wataknya sendiri-sendiri. Jenis watak kecerdasan itulah yang kemudian disebut sebagai mesin kecerdasan. Jadi, STIFIn memetakan otak bukan berdasarkan belahan otak yang paling besar volumenya, melainkan berdasarkan belahan otak yang paling kerap digunakan. 

    Itulah yang disebut sebagai sistem operasi. Membagi otak berdasarkan belahan otak yang berperan sebagai sistem operasi inilah yang membuat STIFIn akurat. Dalam sistem operasi tidak ada wilayah abu-abu, setiap jenis kecerdasan, seaneh apapun itu, dapat digolongkan ke dalam salah satu diantara 5 mesin kecerdasan yang ada dengan garis pemisah yang tegas.


    Aplikatif 

    Lalu kenapa disebut aplikatif? 

    Jawabannya: konsep STIFIn bercirikan multy-angle field yang kurang lebih artinya, STIFIn dapat dipakai untuk menjelaskan bidang apa saja. STIFIn dapat diaplikasikan pada bidang learning, profession, parenting, couple, politic, human resources, dan bidang-bidang lainnya. Kenapa pasangan suami istri tidak harmonis? Kenapa Pak JK kalah dalam pemilu presiden? Kita dapat memakai STIFIn sebagai pisau untuk membedah dua pertanyaan itu. 

    Tidak itu saja. STIFIn sudah menyiapkan modul-modul training secara tematik dari masing-masing topik tadi. Ketika konsep lain masih berkutat pada masalah-masalah umum, STIFIn sudah jauh di depan dengan menyiapkan training untuk masalah spesifik.

  • Sejarah STIFIn

    Sejarah perjalanan konsep STIFIn dimulai tahun 1999 ketika Farid Poniman bersama partnernya, Indrawan Nugroho, yang kemudian diikuti oleh Jamil Azzaini mendirikan lembaga training Kubik Leadership.

    Lembaga training tersebut setiap memulai program trainingnya terlebih dahulu memetakan peserta training sesuai dengan jenis kecerdasannya. Sebagai konsep, STIFIn kala itu bisa dibilang masih embrio. 

    Perbaikan konsep dilakukan di sana-sini seiring dengan berkembangnya penyelenggaraan training Kubik Leadership. Namun, kala itu, tesis atau hipotesisnya sudah matang dan kukuh bahwa manusia memiliki kecerdasan genetik.

    Jamil Azzaini

    Pada awalnya, Farid Poniman menggunakan empat kecerdasan yakni S, T, I, dan F seperti bisa dibaca dalam buku best seller Kubik Leadership. 

    Pergulatan intelektual dan penyempurnaan terus dilakukan oleh Farid Poniman, sebelum terbitnya buku ke DNA SuksesMulia yang akhirnya berujung pada penemuan kecerdasan ke lima, yakni In. 


    Indrawan Nugroho

    Sekarang STIFIn sudah final dengan 5 mesin kecerdasan dan 9 personaliti genetik. Artinya tidak akan ada jenis kecerdasan ke 6 dan tidak akan ada personaliti genetik yang ke-10.






  • Apa Itu STIFIn?

    STIFIn merupakan sebuah konsep yang digunakan untuk mengidentifikasi mesin kecerdasan manusia berdasarkan sistem operasi otak yang dominan dan dapat diketahui dengan memindai sidik jari. 

    Metode STIFIn tersusun dari teori-teori psikologi, neuroscience, dan ilmu sumber daya manusia yang akan membantu kita mengenali dan memahami karakter dan kepribadian setiap manusia. 

    Sesuai dengan namanya, dalam konsep STIFIn yang diperkenalkan oleh Farid Poniman, terdapat 5 mesin kecerdasan, yaitu SensingThinkingIntuitingFeeling, dan Insting.

    sumber gambar stifinbekasi.com

    S – SENSING

    Kecerdasan SENSING mengandalkan pancaindranya sehingga orang SENSING cenderung praktis, konkrit, dan jangka pendek, sesuai dengan jangkauan pancaindranya.

    Seorang SENSING memiliki karakter rajin dan focus dalam mengerjakan sesuatu sampai tuntas. Orang SENSING juga memiliki daya ingat yang kuat dan detail.

    Orang SENSING adalah orang yang taat pada aturan . Ketika diminta melakukan sesuatu, ia akan melakukannya seperti orang kebanyakan. Ia tidak akan melanggar aturan.


    T – THINKING

    Kecerdasan THINKING mengandalkan pikiran logis. Inilah yang membuat orang THINKING obyektif, adil, dan efektif.

    Orang THINKING berkarakter tegas, mandiri, kokoh seperti besi , memiliki kepandaian menunjukkan kesalahan dengan kepandaiannya. Ia juga diberikan kemampuan untuk memerintah serta memegang kekuasaan.


    I – INTUITING

    Kecerdasan INTUITING yang mengandalkan indra keenamnya dalam mengambil keputusan yang bisa berakibat jauh ke depan, menjadikannya orang yang sangat optimis, jangka panjang, dan terkonsep. Ide-idenya liar dan menghasilkan sesuatu yang berbeda.

    Orang INTUITING optimis, kreatif, berkelas, kuat, dan fleksibel. Seperti kayu, ia memiliki keindahan seperti jari manis. Jari manis adalah bagian jari yang paling susah digerakkan, tetapi bentuknya indah serta tempat untuk meletakkan cincin.

    Bukankah kreatifitas sebenarnya juga susah digerakkan ? Kreatifitas adalah ilmu yang paling bernilai. Ia suka berada dlam lingkungan yang penuh ide. Ilmu dan ide adalah hal yang paling bernilai di mata orang INTUITING.

    Orang INTUITING menemukan kemistrinya dengan ilmu, kreatifitas, gagasan, solusi yang diwakili oleh unsur KATA.


    F – FEELING

    Kecerdasan FEELING selalu merujuk kepada perasaannya sehingga ia menjadi orang yang tenggang rasa, bijak, dan memiliki kemampuan memimpin.

    Orang FEELING itu penuh cinta, semangat, serta punya emosi yang bergantun g pada mood. Semua berasal dari perasaan, yang menjadi andalannya adalah CINTA.


    I – INSTING

    Kecerdasan INSTING selalu merujuk kepada indra ketujuh jika akan mengambil keputusan. Orang  INSTING spontan, pragmatis, serba bisa, dan rela berkorban.

    Orang INSTING mengalir, tenang, mencari kebahagian dan kedamaian dengan jalan memberikan manfaat kepada orang lain.

    Ibarat jari tengah, orang INSTING berada di tengah untuk meningkatkan perannya. Ia bisa juga berada di tengah untuk mendamaikan orang yang bertikai. Keberadaannya untuk menutupi dan melengkapi.  Ia berada di tengah karena kemampuannya yang serba bisa.


  • GET A FREE QUOTE NOW

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat.

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel

    ADDRESS

    4759, NY 10011 Abia Martin Drive, Huston

    EMAIL

    contact-support@mail.com
    another@mail.com

    TELEPHONE

    +201 478 9800
    +501 478 9800

    MOBILE

    0177 7536213 44,
    017 775362 13