John Smith

I am a Writer

John Doe

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat. Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit .
Erat volutpat. Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper.

  • 3066 Stone Lane, Wayne, Pennsylvania.
  • +610-401-6021, +610-401-6022
  • admin@mydomain.com
  • www.yourdomain.com
Me

My Professional Skills

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat.

Web Design 90%
Web Development 70%
App Development 95%
Wordpress 60%

Awesome features

Aliquam commodo arcu vel ante volutpat tempus. Praesent pulvinar velit at posuere mollis. Quisque libero sapien.

Animated elements

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Sed tempus cursus lectus vel pellentesque. Etiam tincidunt.

Responsive Design

Pellentesque ultricies ligula a libero porta, ut venenatis orci molestie. Vivamus vitae aliquet tellus, sed mollis libero.

Modern design

Duis ut ultricies nisi. Nulla risus odio, dictum vitae purus malesuada, cursus convallis justo. Sed a mi massa dolor.

Retina ready

Vivamus quis tempor purus, a eleifend purus. Ut sodales vel tellus vel vulputate. Fusce rhoncus semper magna.

Fast support

Suspendisse convallis sem eu ligula porta gravida. Suspendisse potenti. Lorem ipsum dolor sit amet, duis omis unde elit.

0
completed project
0
design award
0
facebook like
0
current projects
  • Rehat 25 STIFIn

    Rehat 25 STIFIn


  • Rehat 15 STIFIn

    Rehat 15 STIFIn


  • Rehat 13 STIFIn

    Rehat 13 STIFIn


  • Rehat 21 STIFIn

    Rehat 21 STIFIn


  • Rehat 19 STIFIn

    Rehat 19 STIFIn


  • Kekeringan Batin

    Kekeringan Batin


    Jika segalanya menjadi kemurungsung, menyebalkan, menjemukan, serba tidak mengenakkan, dan gamang sepertinya anda sedang dilanda kekeringan batin. Itu pertanda iman lagi turun. Harus disiram agar kembali subur bersemi. Menjadi segar, vitalitas membaik, hidup lebih berselera, bugar, aktif, banyak memberi, merasa bermanfaat, masa depan terlihat lebih cerah. Iman mulai merangkak naik kembali. Naik turun iman itu manusiawi.
    Naik turun iman itu wajar sepanjang grafik kecenderungannya naik.
    Yang berbahaya jika grafik kecenderungannya datar tidak naik. Apalagi kalau grafik kecenderungannya turun akan lebih berbahaya lagi. Untuk terjaga agar trend iman tetap naik maka siramilah batin anda dengan keimanan, ketakwaan, dan amal shaleh.
    “Duuuh ini normatif banget….gimana dong konkritnya…dari mana saya harus mulai….berat niih” ujar galauers.
    Mulailah dari memberi dari yang kecil-kecil, mulailah dulu memberi pada diri sendiri. Cari cermin dan berkaca. Cobalah senyum, lihat anda menjadi lebih menarik bukan. Nah sekarang perlihatkan senyum itu kepada orang lain.
    Teruslah giving, mulai dari yang gratisan seperti senyum hingga yang mengeluarkan uang. Mulai dari keluar sedikit hingga keluar banyak. Mulai dari kepada keluarga hingga kepada masyarakat luas.
    Giving-lah tangga keberhasilan anda. Setelah itu anda akan terpana dengan hasilnya bahwa yang anda beri itu ternyata berbalas lebih banyak. Ini baru jalur Ar RahmanNya Allah.
    Akan lebih dahsyat jika anda juga pakai jalur Ar RahimNya Allah. Disini anda mesti rajin shalat.
    Tahukah anda bahwa dibalik Ar Rahman dan Ar RahimNya Allah, anda juga diberi kekuatan dahsyat dalam diri anda yaitu ‘makaanat‘ anda. Lima kali disebut dalam Al Quran. Sebagai ‘ujung kemampuan terbaik‘ anda. Maka pergunakanlah itu, insyaallah anda akan hidup hepi.
    Farid Poniman
    Penemu STIFIn

  • Penuh Keberuntungan

    Penuh Keberuntungan


    Luar biasa melihat kehidupan seseorang yang serba diliputi keberuntungan. Mulai dari wajah yang berbinar-binar, selalu senyum, sedikit bicara banyak mendengar. Badan sehat, nyaris tidak pernah sakit, dan rajin aerobik sehingga bentuk badan atletis. Metabolisme badan berjalan baik. Proses BAK dan BAB berlangsung lancar serta selalu ditutup dengan bersuci.
    Isi dompet selalu mencukupi keperluannya. Bahkan kerap mentraktir orang lain, menolong kesulitan orang, dermawan secara sosial. Ia bukan mencari harta, melainkan harta yang mencarinya. Ia bukan mencari tahta, melainkan tahta yang mencarinya.
    Kehidupan batinnya begitu tenang, damai, dan mengalir. Ditakdirkan memiliki pasangan hidup yang ideal dengan anak-anak yang sempurna. Nyaris tanpa kecelakaan dan musibah yang berarti. Begitu aktif. Begitu lurus.
    Apa kunci rahasianya? Apakah semua orang bisa seperti itu? Jawabannya bisa! Kunci rahasianya adalah ‘berilmu, bersyukur, bersabar‘.
    Yang dimaksud berilmu itu dimulai dari mengetahui apa yang layak disyukuri dan disabariBersyukur adalah mengoptimalkan apa kekuatan dan kelebihan yang Tuhan beri. Bersabar adalah bertahan dan tetap bisa mengambil hikmah atas kelemahan dan kekurangan yang terjadi.
    Itulah kemuliaan akhlak bertitik tolak pada apa yang Tuhan beri. Yang ternyata setiap orang punya genetikanyaPunya jalannya sendiri-sendiri yang perlu disyukuri dengan ilmu yang betul.
    Maka ubahlah jalan hidup anda dengan milestone baru menuju keberkahan. Hidup penuh keberuntungan. Mulailah 100% dari apa yang Tuhan beri.
    Farid Poniman
    Penemu STIFIn
  • Mencegah Dehumanisasi

    Mencegah Dehumanisasi


    Dunia teknologi bergerak ke arah dehumanisasi. Robot pengganti buruh, senjata pembunuh massal, drone menjadi sniper, mekanisasi pertanian-peternakan-perikanan, ledakan industri boneka sex, komputasi urusan rumah tangga, artificial intelligence (kecerdasan buatan) di semua bidang, kontrol genom rekayasa genetik, autonomous nanobot alias mesin molekuler yang bisa memperbanyak diri; diantara contoh-contoh dehumanisasi teknologi. Perkembangan teknologi itu bergerak ke arah yang berbeda dari yang diinginkan manusia kebanyakan.
    Bahkan bukan hanya kehadiran manusia, juga keberadaan pemerintahan menjadi tidak diperlukan. Teknologi block-chain yang dipakai cryptocurrency adalah permulaannya.
    Bagaimana mencegah dehumanisasi teknologi tersebut? Antisipasi apa yang perlu dilakukan sebelum era singularitas terjadi? Yaitu era kekacauan yang disebabkan karena teknologi supercerdas sampai tidak lagi bisa diasumsikan. Entah apa yang akan terjadi sudah tidak bisa lagi diprediksi. Itulah era singularitas. Bagaimana mengantisipasi semua ini?
    Jawabannya adalah spiritualitas-alfa. Semaju apapun teknologi-beta tersebut tidak akan bisa mengalahkan spiritualitas-alfa.
    Kebenaran akan mengalahkan kebatilan.
    Mengangkasanya otak teknologi akan kalah dengan kedalaman hati manusia. Keyakinan bertuhan kepada Maha Pencipta yang jauh melampaui kedahsyatan teknologi akan menjadi benteng kemanusiaan. Menggalang humanisasi sejati akan menghentikan proses dehumanisasi.
    Bagaimanapun, keshalehan akan menundukkan kecanggihan.
    Keshalehan individu, keshalehan sosial, dan keshalehan akhir zaman akan menjadi lebih mudah jika melalui pintu genetiknya masing-masing.
    Farid Poniman
    Penemu STIFIn
  • Bintang Terang

    Bintang Terang

    Setiap orang hebat harus memiliki ‘Bintang Terang’. Begin with the end in mind. Setelah meninggal ingin dikenang orang dengan sebutan apa. Saya ingin dikenang orang sebagai tokoh penggemblengan. Mencetak dan menempa orang dalam jumlah yang banyak untuk cukup menggeser peradaban baru menuju SuksesMulia. Frase zaman now disebut Therapist Cultural. Itulah ‘Bintang Terang’ saya.

    Bintang Terang Mesin Kecerdasan

    Bagaimana dengan anda? Bahkan pada sebagian orang menjadi takut untuk bermimpi. Padahal mimpi itu adalah prasangka baik kita kepada Tuhan. Dan Tuhan sebagaimana prasangka hambaNya. Dengan bermimpi kita sedang menciptakan jalan lurus amal shaleh yang akan kita akumulasikan. ‘Bintang Terang’ yang akan dirumuskan dalam frase yang sederhana tersebut harus merujuk kepada MK (mesin kecerdasan) anda. Juga memasukkan social roles yang akan anda mainkan. Tanpa social roles maka tidak bangkit sisi kebermanfaatan dan kemuliaan anda bagi orang lain.
    ‘Bintang Terang’ orang Sensing dikenang akan kedermawanannya, Thinking dikenang akan keahliannya, Intuiting dikenang akan keilmuannya, Feeling dikenang akan ketokohannya, dan Insting dikenang akan keberperanannya. Jalur ‘Bintang Terang’ yang lebih mudah dicapai oleh masing-masing MK.
    Farid Poniman
    Penemu STIFIn
  • Rumah (Tangga) Berkah

    Rumah (Tangga) Berkah


    Rumah (tangga) yang berkah adalah rumah yang seperti surga di dunia. Keadaan rumah tangganya kira-kira sebagai berikut: hanya ada suara rendah tanpa teriakan nada tinggi, selalu hadir bacaan al Quran dan dzikir, shalat berjamaah awal waktu, semua penghuni laki-laki ke mesjid, setiap pulang dari mesjid semua cium tangan ayahnya, makanan senantiasa tersedia untuk keluarga dan tamu, ngaji dan dzikir bersama habis subuh dan habis maghrib, bercengkrama sambil makan buah-buahan bersama di ruang keluarga, mendengar cerita gembira dan lucu, ayah pulang kantor selalu tersenyum, ibu menyambut dengan gembira disertai pijitan-pijitan kecil, jarang ada penghuni yang sakit, setiap minggu olahraga bareng, setiap bulan jalan-jalan ke luar kota, setiap tahun wisata rohani (umrah atau tadabbur wawasan ke luar negeri), tidak berhenti mengeluarkan sedekah subuh, mingguan, bulanan, atau tahunan, menjadi 'pohon rindang' tempat berlindung bagi keluarga besarnya, bagi tetangga dan sosialnya, menjadi rumah tempat menggembleng kader tokoh-tokoh masa depan, dan berbagai kebaikan-kebaikan lainnya.

    Rumah (tangga) neraka adalah sebaliknya: tidak hidup agama di dalamnya, dihidupkan dengan 'uang panas', berlangsung kebiasaan-kebiasaan syetan, terpapar banyak masalah seperti maksiat, zina, narkoba, atau berbagai kriminal lainnya, langganan masuk rumah sakit, bermasalah dengan tetangga dan sosial, selalu hadir musibah seperti kecelakaan, kehilangan, kebakaran, konflik-konflik horisontal, dipenuhi pertengkaran seisi rumah dan berbagai keburukan lainnya.

    Pilih yang mana? Bersama malaikat atau syetan? Pasti semua sudah tahu jawabannya. Mulai dari mana? Jawaban yang paling sederhana adalah mulai dari mendirikan shalat.

    Hadirkan Tuhan yang tunggal. Jadikan Ka'bah sebagai kiblat tunggal. Berimamlah kepada pemimpin negara yang tunggal. Perankan suami sebagai imam keluarga yang tunggal. Perbaiki diri dengan berimam pada kecerdasan tunggal. Hidup akan mudah, murah, dan menyenangkan. "Siapa yang tidak merasakan surga dunia maka ia tidak akan mendapatkan surga akhiratnya" Ibnu Taimiyah.

    Farid Poniman
    Penemu STIFIn
  • Tebar Pesona

    Tebar Pesona


    Masyarakat Indonesia terbilang suka tebar pesona. Media sosial menjadi ajang pamer. Selalu meng-update kegiatannya. Mendadak menjadi seperti sosialita. Gemar pencitraan dan sekaligus terpukau oleh pencitraan. Akibatnya secara keseluruhan ada gab antara citra dan realita.
    Budaya Feeling yang masih mentah akan berkomunikasi dipoles dengan manipulasi pencitraan. Sehingga mesti didiscount. Jangan semua dipercaya. Yang benar hanya sebagiannya. Sebagiannya yang lain hanya manipulasi pencitraan.
    Apakah ini sehat dalam kehidupan sosial? Tentu saja tidak. Akhirnya orang awam akan lebih mengagungkan sosialita dibanding pejuang senyap. Akhirnya masyarakat Indonesia akan menjadi buih di tengah lautan perkembangan yang sesungguhnya. Akhirnya masyarakat Indonesia sukar untuk diajak berjuang karena sudah terpapar virus pencitraan. Kakinya tidak bertapak di bumi dan mengawang-ngawang di dunia khayalan. Celakanya yang gak berhasil mencapainya mencari pelarian pada narkoba dan berbagai kemaksiatan lainnya. Akhirnya masyarakat terperangkap dosa sosial.
    Padahal seharusnya masyarakat dibawa kepada keikhlasan. Yang rela untuk tidak terkenal demi menjaga jiwanya. Biarkan tangan kanan berbuat baik tanpa diketahui tangan kiri. Melakukan operasi senyap atas berbagai program sosial. Membela dan memperjuangkan nasib tertindas secara diam-diam. Ini memang sulit karena harus melakukan revolusi moral. Dari 'aku doyan rating' menuju 'ikhlas demi kita'. Sementara panggung kehidupan telah memerangkap dalam demokrasi rating. Populerisme semu.
    Ayo bangkit dari tidur panjang. Membangun peradaban baru yang lapang jiwa penuh kontribusi nyata.
    Farid Poniman
    Penemu STIFIn
  • Up Copy.

    Up Copy.

    Meniru tidaklah jelek. Peniruan di level yang lebih baik disebut sebagai ‘up copy’.

    Unsur lebih baiknya bisa :

    1. Dari segi waktu. Ketika orang kreatif masih berancang-ancang menjalankan idenya, sang peniru sudah memulainya. Atau unsur lebih baiknya
    2. Dari segi efisiensi. Pemilik ide untuk konkritkan idenya perlu biaya lebih mahal sementara peniru dapat merealisasikan dengan biaya lebih murah. Atau lebih baiknya
    3. Dari unsur eksekusi. Pemilik ide sudah terbayang hasilnya seperti tergambar, sementara peniru melakukannya dengan otot dan keterampilan yang lebih baik sehingga hasilnya lebih baik dari ide aslinya.
    4. Atau lebih baik dari banyak unsur-unsur lainnya spt: volume produksi, kecepatan duplikasi, proses assemblingnya, dll.
    Jika anda (atau anak anda) jenis ‘up copier’ seperti di atas maka tidak perlu silau dengan para ‘creator’. Penggemblengan untuk anda justru bukan untuk kreatif melainkan untuk kemampuan mengeksekusi. Kehebatan anda justru membaui (mengendus) dimana ada duit. Diantaranya dari inspirasi orang lain yang akan berubah menjadi duit di tangan anda.
    Mengetahui apakah anda (atau anak anda) seorang ‘up copier‘ atau ‘creator’ cukup dengan Tes STIFIn. Sekali seumur hidup. Sehingga dapat melakukan penggemblengan sejak dini sesuai dengan panggilan kekuatan alaminya. Tanpa keluar ‘stupid cost‘.
    Farid Poniman
    Penemu STIFIn
  • Matahari Kembar

    Matahari Kembar

    Bahwa kecerdasan majemuk menciptakan kepemimpinan majemuk. Kecerdasan tunggal menciptakan kepemimpinan tunggal. Diskusi tentang konsep kepemimpinan itu selalu akan menarik. Namun bagi kami sudah selesai, kepemimpinan tunggallah yang sebenarnya berlaku dalam keseharian.
    Jangankan majemuk yang akan menjadi sangat kompleks, kepemimpinan kembar saja akan menciptakan kegaduhan. Parpol akan lemah bahkan hancur cukup dengan mendorong munculnya ‘matahari kembar’. Dan ini berlaku pada organisasi keagamaan yang paling sakral sekalipun. Jika sudah tersusupi ‘matahari kembar’ maka organisasi apa pun akan hancur.

    Matahari Kembar Akan Melemahkan

    Jadi, ‘matahari kembar’ bukan menambah kekuatan melainkan menghancurkan. Apalagi jika majemuk. Bahkan Pancasila –dengan 5 silanya– tidak akan pernah bisa menjadi kekuatan bangsa Indonesia jika 5 sila (baca: 5 rujukan kebaikan) berjalan masing-masing menjadi 5 kiblat yang berbeda dengan kedudukan sama kuat. Pancasila akan menjadi hidup, bernyawa, membumi, realistis, dan murah penyelenggaraannya jika salah 1 sila (yaitu sila pertama) memimpin 4 sila yang lainnya.
    Jika di kepala kita ada kepemimpinan kembar maka akan menjadikan seseorang berkepribadian ganda. Dan ini berarti penyakit jiwa. Maka Konsep STIFIn menjadi ‘gue banget’ karena berhasil menemukan ‘matahari tunggal’ setiap orang.
    Farid Poniman
    Penemu STIFIn
  • Kecerdasan Majemuk vs Kecerdasan Tunggal

    Kecerdasan Majemuk vs Kecerdasan Tunggal


    Benar bahwa di kepala manusia memiliki beberapa belahan otak yang bekerja dengan cara berbeda. Terdapat banyak kecerdasan pada setiap orang. STIFIn menyebut ada 5 jenis kecerdasan, sesuai dengan keberadaan 5 belahan otak. Multiple Intelligence (MI) menyebut ada 8 jenis kecerdasan tanpa dikaitkan dengan belahan otak. Artinya disepakati oleh semua pihak bahwa setiap manusia memiliki aneka kecerdasan.

    Diskusinya adalah adakah pola kerja otak? MI mengatakan semua jenis kecerdasan dapat dipakai secara bergantian. Bisa dipakai sekaligus secara berganda. Tidak ada kepemimpinan tunggal. Yang ada adalah kepemimpinan bersama. Tidak ada pola. Bersifat acak. Diasumsikan bersatu tolong menolong dengan sendirinya. Menjadi sebuah harmoni secara otomatis. Benarkah?

    Sedangkan kecerdasan tunggal yang dimaksud STIFIn bahwa harmoni itu muncul karena ada pemimpin. Satu belahan memimpin empat belahan otak lainnya. Ada pola kepemimpinan yang jelas. Hadist, "Berjalanlah engkau dua orang, maka salah satu harus menjadi pemimpinnya". Itulah hukum alam yang berlaku sehari-hari. Termasuk di kepala kita.

    Farid Poniman
    Penemu STIFIn
  • Ngertiin Aku Dong

    Ngertiin Aku Dong

    Seberapa banyak kita BISA memahami orang lain? Dan seberapa banyak kita MAU memahami orang lain? BISA dan MAU adalah dua hal yang berbeda. Untuk BISA memahami orang lain anda perlu ilmu. Tetapi untuk MAU memahami orang lain anda mesti keluarkan energi.
    Untuk BISA anda memerlukan hidayah. Untuk MAU anda memerlukan taufik. Keduanya sangat dibutuhkan untuk kedalaman interaksi antar individu. Agar anda dan orang-orang lain tersusun menjadi bangunan bersama yang kokoh.

    Membuat Tim Yang Hebat

    Anda akan membuat tim yang hebat kalau setiap anggota tim dipahami lebih dalam, dingertiin lebih dalam.
    • Ada yang mogok kerja karena terganggu persoalan bagi-bagian.
    • Ada yang stuck karena proses kerja tidak jelas.
    • Ada yang ngadat karena hopeless tidak menemukan mimpinya disitu.
    • Ada yang ngambek karena bosnya memperlakukan semena-mena.
    • Ada yang trauma karena tekanan kerja yang tinggi.
    Terhadap semua persoalan tersebut anda punya dua pilihan.
    1. Pertama, tidak melakukan selain menuntut saja mereka semua kembali normal bekerja, atau
    2. Kedua, anda BANTU selesaikan masalahnya seperti seorang bapak yang ngertiin anaknya dan siap untuk mengeluarkan energi tambahan atau memberi kasih sayang tambahan untuk ‘anak-anak’nya.
    Nah untuk melakukan BISA + MAU + BANTU seperti di atas anda akan menjadi mudah (efektif) dan murah (efisien) kalau pakai skema STIFIn.
    Farid Poniman
    Penemu STIFIn
  • Vuca-Vuca

    Vuca-Vuca

    VUCA singkatan dari Volatility Uncertainty Complexity Ambiguity. VUCA dirumuskan oleh militer USA semasa perang Iraq-Afganistan untuk memetakan kondisi ekstrim. Menjadi populer ketika VUCA dijadikan pemodelan oleh Business Harvard Review di tahun 2014.
    Pemetaan kondisi ekstrim tersebut jika dirunut faktor genetiknya menjadi lebih mudah difahami.
    • Kondisi ekstrim Volatility disebabkan genetik Feeling.
    • Kondisi ekstrim Uncertainty disebabkan genetik Sensing.
    • Kondisi ekstrim Complexity disebabkan genetik Intuiting.
    • Kondisi ekstrim Ambiguity disebabkan genetik Thinking.
    • Genetik Insting tidak muncul karena tidak pernah berada dalam kondisi ekstrim.

    Vuca Diframing Oleh STIFIn

    Setelah pemodelan Harvard Business Review tentang VUCA tersebut diframing oleh STIFIn maka menjadi mudah resep untuk menghadapi kondisi seekstrim apapun.
    • Jika kondisi Volatility (yang Feeling banget) maka resepnya pertimbangkan betul faktor perubahan yang datang dari variabel suka tidak suka unsur manusia.
    • Jika kondisi Uncertaint (yang Sensing banget) maka resepnya jangan hanya berdiri untuk keberadaan saat ini melainkan belilah informasi tentang trend ke depan.
    • Jika kondisi Complexity (yang Intuiting banget) maka resepnya cukup rumuskan polanya menjadi lebih sederhana. Membuang faktor-faktor yang tidak signifikan.
    • Jika kondisi Ambiguity (yang Thinking banget) maka resepnya jangan sampai kurang data untuk menghasilkan keputusan yang jelas tidak mendua. Sehingga tidak lagi bimbang tentang ‘plan A or plan B’ sejak awal.
    Inilah pendekatan STIFIn untuk memudahkan kondisi ekstrim menjadi terkendali.
    Farid Poniman
    Penemu STIFIn
  • Bijak Itu Apa?

    Bijak Itu Apa?

    Bagaimana mungkin orang yang hidupnya santai mudah mendapat rezeki. Sementara yang lain harus pontang-panting dulu untuk sebutir rezeki. Seperti ada logika ketidakadilan disini.
    Membandingkan segala sesuatu tidak boleh pakai kacamata yang sama. Seseorang yang santai tadi diberi genetik ‘ingin hasil dengan cara yang nyaman’. Sementara yang pontang-panting diberi genetik ‘ingin hasil mesti jalankan tugas’. Keduanya kemudian dibukakan jalannya sesuai dengan gaya genetiknya. Yang kemudian tanpa sadar menjelma menjadi prasangka hamba kepada Tuhannya. Dan Tuhan sebagaimana prasangka hambanya.

    Logika Keadilan

    Untuk dapat melihat logika keadilan dengan bijak maka harus menggunakan kacamata masing-masing. Yang santai lihatlah pakai kacamata jenis Feeling. Sedang yang pontang-panting lihatlah pakai kacamata jenis Sensing.
    Dibalik kacamata itu kita menemukan logika keadilan. Ternyata jenis Feeling meski santai secara fisik terberi kemampuan komunikasi yang meyakinkan. Sedang jenis Sensing memang terberi stamina yang bagus sehingga harus mengucur keringat agar bisa dapat duit. Implikasinya, yang Sensing lebih sehat secara fisik dan yang Feeling lebih sehat secara emosi. Keduanya punya peluang yang sama masuk surga, jika amal sosialnya setara. Kesetaraannya tetap harus dilihat pakai kacamata yang berbeda.
    Jadi bijak itu adalah yang memahami 5 jenis kacamata manusia. Jenis Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling, dan Insting. Bahasan di atas baru menyebut 2 dari 5 jenis kacamata yaitu Feeling dan Sensing.
    Farid Poniman
    Penemu STIFIn
  • Kesalahan Manusiawi

    Kesalahan Manusiawi

    Seringkali didapati pasangan, anak-anak, atau pembantu kita berbuat salah. Mulai dari yang kecil-kecil seperti memecahkan gelas, lupa naruh kunci, lupa hari janjian, baju hangus disetrika karena asyik ngobrol, ketinggalan pesawat, order catering salah tanggal, transfer salah angka, jadwal deadline terlewati dan kesalahan-kesalahan manusiawi lainnya.

    Kesalahan Adalah Fitrah Manusia

    Kealpaan, kelupaan, kecerobohan, dan jenis-jenis kekurangan yang lain bagaimanapun tetap kesalahan. Kesalahan manusiawi tetaplah kesalahan. Tapi perlukah kita marah-marah? Apalagi kalau kesalahan itu tidak disengaja. Memang “tidak ada niat jahat”. Kesalahan itu bersumber dari kelemahan-kelemahan manusiawi yang melekat sebagai fitrah manusia. Orang lain akan menyebut itu sebagai kesalahan fatal. Mungkin memang betul akan berakibat fatal. Namun letakkanlah hal tersebut sebagai ongkos kehidupan.
    Tidak perlu bereaksi negatif. Dengan marah akan timbul masalah baru. Rugi karena dapat melukai hati. Tidak perlu nada tinggi. Cobalah turunkan suhu interaksi. Jangan menaikkan biaya penyelenggaraan (agency cost). Karena kesalahan manusiawi tersebut termasuk bakat alami yang melekat sebagai kelemahan seseorang. Maka, tersenyumlah.
    Bagaimana kita akan lebih menerima kesalahan-kesalahan tersebut jika kita tidak mengenal sifat genetik mereka? STIFIn akan membuat anda tersenyum terus menghadapi tingkah polah orang lain.
    Farid Poniman
    Penemu STIFIn
  • Rehat 37 STIFIn

    Rehat 37 STIFIn


  • Rehat 11 STIFIn

    Rehat 11 STIFIn


  • Cara Merenung

    Cara Merenung

    Jika ajaran kebenaran telah berfungsi dengan baik kepada banyak orang, namun gagal berfungsi terhadap dirinya bukan ajaran itu yang salah. Betul orang tersebut sudah merasa rutin subuh berjamaah, kerja setengah mati, silaturrahim keilmuan ke banyak founder, perlakukan keluarga dengan baik, namun semua itu tidak cukup untuk membuat profesinya moncer. Masih gamang. Apa yang salah?

    Kerja keras lebih diefektifkan oleh kerja cerdas, dan akan lebih berdentum jika diikuti kerja ikhlas. Indikator seseorang telah melakukan ketiganya adalah adanya keberkahan dalam setiap langkahnya. Setelah tuntas dengan yang satu ia dapat merangkul sepuluh kebaikan di depannya. Selalu terus begitu. Ia bertumbuh. Tapi kenapa saya tidak begitu? Mulailah merenung lebih dalam. Jangan-jangan masih belum berterima kasih kepada Allah. Belum berterima kasih kepada manusia. Jangan-jangan seperti pahlawan kesiangan. Merasa sudah ikhlas, tetapi sesungguhnya masih jauh dari ikhlas. Berilmu sudah, bersyukur belum. Maka merenunglah lebih dalam lagi.

    Ini adalah nasehat untuk diri saya sendiri.

    Farid Poniman
    Penemu STIFIn
  • Empat Matra

    Empat Matra

    Pertama, Matra Personaliti. Jika anda sudah tahu sedalam-dalamnya tentang diri anda, sebagaimana pegiat STIFIn mengenali dirinya, itu berarti anda masih berada di matra pertama.
    Kedua, Matra Mentalitas. Menggembleng ‘aku’ yang sudah dikenali sedalam-dalamnya tersebut menjadi ‘aku yang hebat’. Memiliki sikap, karakter, kompetensi unggulan.
    Ketiga, Matra Moralitas. Pada level ini persoalan ‘aku’ sudah selesai. Selalu berpihak bukan lagi pada kepentingan ‘aku’ melainkan kepentingan ‘kita’. Seorang negarawan akan terbebas dari kepentingan partisan, karena kepentingan bangsa dan negara lebih utama. Negarawan selayaknya outstandingnya di matra moralitas.
    Keempat, Matra Spiritualitas. Matra tertinggi dimana segala laku hanya demi Tuhanku. Ini berada pada rentang yang paling luas. Mulai dari nawaitu basmalah hingga syukur hamdalah selalu ditingkahi dengan mengingat Allah
    Matra-matra tersebut merupakan tangga-tangga tahapan. Teroris belum mendaki matra tangga demi tangga sudah langsung ke matra spiritual. Akhirnya memberi kerusakan dikedepankan dibanding berbagi rahmah. Padahal tentang aku dan kitanya belum khatam.
    Menaiki tangga-tangga matra tersebut menjadi lebih mudah jika dituntun STIFIn.
    Farid Poniman
    Penemu STIFIn
  • Indahnya Kebersamaan

    Indahnya Kebersamaan


    Mengapa kebersamaan akan menjadi indah? Karena sebagai makhluk sosial manusia selalu memerlukan orang lain. Bukan hanya sekedar bertemu dengan orang lain tapi perlu bertaut lebih dalam. Hingga nantinya secara bersama-sama terikat dalam tradisi yang saling membesarkan.
    Betapa indahnya jika kebersamaan itu telah sampai pada tingkat trust dan respect yang tinggi. Seperti New Zealand yang menghormati pendatang begitu tinggi. Uang penjual buah di pinggir jalan aman tanpa harus ditunggu. Sebuah tradisi baik sebagai perekat yang indah.
    Adalah tragedi jika antar manusia saling bertemu tapi tidak berinteraksi. Berkumpul namun hanya menjadi kerumunan. Tumpah ruah massal namun sekedar jingkrak-jingkrak. Membuat komunitas hanya demi kepentingan. Segalanya cenderung spontan, sporadis, dan ad hock. Tidak hadir kelanggengan ikatan.
    Kebersamaan yang indah adalah jamaah yang solid. Apalagi jika berkembang menjadi gerakan kemuliaan. Menjadi barisan yang tertata. Hidup tertib dalam pengorganisasian.
    Ada kharisma karena kepemimpinan yang kuat. Keagungan tradisi menjadi ruh harmoni. Hidupnya peradaban SuksesMulia.
    Selamat berkongres para promotor STIFIn pada hari ini ■ 270318
    Farid Poniman
    Penemu STIFIn
  • Makar Manusia

    Makar Manusia

    Pertarungan adi kuasa baru antara China dan Amerika adalah pertarungan makar manusia. Indonesia menjadi korban diantara pertarungan dua ‘gajah’ tsb. Jika pakai perhitungan kacamata makar manusia, maka diprediksi 2030 Indonesia akan lenyap.
    Namun bisa ada skenario lain di luar makar manusia. Jika Indonesia menjadi lebih shaleh, masyarakatnya shaleh-shaleh, dan pemimpinnya pada-shaleh ceritanya bisa lain. Makar manusia dengan semua realitas kemajuan teknologi dan rekayasa kelicikannya bisa dikalahkan oleh makarNya.
    Menghadirkan makarNya cukup dengan menjadi Indonesia yang shaleh. Para pembual akan mengatakan lari ke agama itu sebagai escapism (pelarian). Sehingga menjadi cara yang tidak masuk akal.
    Keshalehan itu bukan pelarian melainkan menghadirkan senjata beyond senjata, teknologi beyond teknologi, rekayasa beyond rekayasa dst. Jika Tuhan sudah ikut turun tangan semua bisa dikalahkan. Meski tetap harus melalui sunnatullah, yang tidak pernah berubah (QS Al Fath; 23).
    Demi sunnatullah tersebut, maka mau tidak mau: kerumunan diubah menjadi barisan, kemarahan diubah menjadi perlawanan, sporadik menjadi gerakan, sendiri-sendiri menjadi satu-komando.
    Dan tipping point dari sunnatullah tersebut adalah putihkan kotak suara. Bikin kotak suara berdzikir. Manusia Indonesia yang bergenetik Feeling akan bangkit kejiwaannya jika sudah kejepit ■ 280318
    Farid Poniman
    Penemu STIFIn
  • Teknologi Senjata

    Teknologi Senjata

    Menggunakan senjata sebuah negara dapat menjadi penjajah. Negara kecil diancam oleh negara besar melalui senjata. Suatu negara yang kelihatan besar ternyata sesungguhnya kecil karena ia menjadi boneka bagi negara lain yang menodongkan senjatanya.
    Saling ancam antar negara yang bertikai ditingkahi dengan saling pamer kekuatan senjata. Siapa yang memegang senjata nuklir dialah negara jagoan. Sungguh senjata telah menaikkan posisi tawar suatu negara.
    Sementara teknologi dan produksi senjata dikawal oleh negara dan ‘negara di atas negara’. Ruang pengembangan menjadi super sempit. Padahal otak-otak cerdas para genius Indonesia dapat berbuat banyak.
    Maka pengawalan itulah yang menjadi sebab buntunya perkembangan teknologi senjata Indonesia. Maklumat persenjataan ini belum terpapar keterbukaan. Tertutup, terkendali, dan eksklusif milik kekuatan tertentu.
    Kecanggihan senjata itu terus akan diperlombakan oleh negara-negara adi kuasa yang ujungnya berhenti di perang dunia ketiga, Armageddon. Setelah itu ramalan Einstein (yang sejalan dengan hadist) perang akhir zaman kembali menggunakan senjata tradisional. Bahkan ditegaskan dalam hadist bahwa Dajjal akhirnya dipenggal menggunakan pedang.
    Sebab tidak berfungsinya segala macam kecanggihan teknologi persenjataan adalah ditemukannya bom EMP (Electro Magnetic Pulse). Kekuatan magnet dan listrik yang super besar akan menghantam semua aliran listrik dan frekuensi gelombang. Sehingga kendali nuklir menjadi macet.
    Dan semua apapun sepanjang masih menggunakan media listrik dan frekuensi gelombang, maka bom EMP akan menghentikannya. Bahkan mobil di tengah jalan tiba-tiba bisa berhenti.
    EMP adalah antithesa dari semua kecanggihan senjata.
    Saya meyakini bahwa EMP ini akan menjadi senjatanya orang shaleh di kemudian hari. Mempersatukan gelombang alfa justru akan menjadi teknologi senjata pamungkas.
    Pemrograman kekuatan alfa untuk menjadi bom EMP sepertinya mungkin dijangkau. Karena pada perang Armageddon dan perang akhir zaman pasukan orang shaleh yang menang ■ 300318
    Farid Poniman
    Penemu STIFIn
  • Oksigen Otak

    Oksigen Otak

    Kadar oksigen dalam otak harus mencukupi. Sebanyak 20% dari seluruh kadar oksigen tubuh ditarik ke otak. Otak memerlukan 3x lebih banyak oksigen dibanding yang diperlukan otot.
    Kekurangan oksigen menyebabkan hipoksia serebral. Nafas cepat, pendek, berbunyi, detak jantung naik, badan lemas, kesadaran berkurang, linglung, dan bisa berakibat kematian. Hal yang paling umum jika kekurangan oksigen adalah kecerdasan menurun, daya ingat berkurang, bahkan bisa pikun.
    Madura di ujung timur terdapat “Pulau Awet Muda” yang bernama Gili Yang karena memiliki kadar oksigen terbaik kedua di dunia setelah Jordania. Seorang yang berada paling dekat dengan titik oksigen terbanyak bernama Pak Sahal sudah berumur 120 tahun. Penduduk yang tinggal di Gili Yang tersebut rata-rata berumur lebih panjang.
    Bagi kita yang memerlukan lebih banyak buah pikiran menjadi lebih perlu memperbanyak oksigen otak. Cara yang paling tepat untuk memelihara otak adalah dengan rutin bergerak, memperbanyak tarik nafas panjang dari hidung, dan mengkonsumsi coklat dan kacang-kacangan.
    Cara yang paling efektif adalah dengan memperkerap ‘listrik cinta’. ML yang sukses bagi pasutri adalah ‘listrik cinta’. Salah satu ciri orang yang paling sehat karena tidak kekurangan oksigen adalah ‘jarang menguap’.
    Paru-paru adalah organ pernafasan yang menghirup oksigen. Jantung organ sirkuler yang mengirimkan oksigen ke otak. Kedua organ tersebut sangat vital untuk mendukung kinerja otak. Pemilik paru-paru besar akan cenderung menjadi genius.
    Riset yang dilakukan Prof Yaumil Agus Akhir menemukan bahwa bayi-bayi Indonesia terlahir dengan 27% berpotensi genius. Genetik Indonesia yang Feeling akan melahirkan bayi-bayi yang memiliki ukuran paru-paru lebih besar dari rata-rata manusia. Seharusnya Indonesia pantas untuk maju lebih dahsyat karena dadanya lebih bidang dari yang lain. Paru-paru besar, sehingga oksigen menuju otak lancar, dan keluarlah buah pikiran genius. Aamiin ■ 310318
    Farid Poniman
    Penemu STIFIn
  • Nilai Ekonomis Perempuan

    Nilai Ekonomis Perempuan

    Seorang gadis pasang iklan untuk dinikahi lelaki dengan penghasilan 7M setahun. Menurutnya ia bukan materialistis tetapi realistis.
    Sepertinya iklan kayak gini telah menjadi trend baru. Seorang lelaki menjawab sebaiknya gadis tersebut berbisnis agar berpenghasilan 7M daripada mencari suami berpenghasilan 7M.
    Hal yang senada saya dengar ketika sarapan di sebuah hotel di Surabaya. Seorang ayah memberi tahu kedua putranya untuk menikahi gadis yang bisa berbisnis. Hanya yang bisa berbisnis. Jangan cari perempuan yang cuma bisa menjadi suri-rumah (singkatan dari permaisuri di rumah atau ibu rumah tangga).
    Lelaki pertama melihat gadis sebagai beban (liability) dan menghitung nilai depresiasi gadis tersebut yang terus akan menurun. Lelaki kedua melihat gadis sebagai aset yang harus diberdayakan melalui bisnis. Keduanya melihat gadis dengan kacamata sempit. Padahal pernikahan akan membuat gadis menjadi aset yang begitu berharga meski hanya sebagai suri rumah.
    Justru perempuan yang lebih banyak di rumah dan menguruskan segala urusan rumah tangga yang akan membuat suaminya naik nilai terapresiasinya secara eksponensial. Bukan hanya suami yang terurus dengan baik juga anak-anaknya akan menjadi aset-aset eksponensial berikutnya.
    Seorang gadis yang bermetamorfosa menjadi istri samara adalah aset yang berkilau. Menjadi harta karun yang tidak ada habisnya.
    Kelembutannya akan membuat hilang segala kepenatan lelaki. Pengabdian dan tanggung jawabnya di rumah membuat istana lahir batin bagi suaminya. Kasih sayang kepada anak-anaknya telah membuat suami berinvestasi terbaik di tangan yang tepat.
    Pelayanan ‘listrik cinta’-nya telah membuat suami serasa bersama bidadari terus. Doa yang senantiasa dipanjatkannya akan membuat bisnis suami tumbuh pesat. Sungguh begitu besarnya nilai ekonomis perempuan.
    Masalahnya, mau cari dimana perempuan yang kayak begitu? Maka carilah pasangan yang setara (keimanan dan potensinya) dengan score of spouse yang terbaik. Tentang skor terbaik ini, skema STIFIn akan sangat membantu ■ 010418
    Farid Poniman
    Penemu STIFIn
  • Priotitas Tetaplah Prioritas

    Priotitas Tetaplah Prioritas

    Jika pekerjaan utama ibarat kapal dan pekerjaan sampingan ibarat sekoci maka mengurus kapal lebih utama daripada menghabiskan waktu untuk sekoci. Banyak orang yang gagal fokus tentang hal ini.
    Alasannya macam-macam seperti: kurang modal, kurang SDM, sedang dapat momen, keperluan jangka pendek, demi cash flow, hanya ini yang bisa dilakukan, tuntutan konsumen, harapan klien, desakan pasangan, dapur perlu ngebul dll. Alasan adalah hal yang paling mudah dibuat.
    Dan anehnya, kebanyakan dari anda ingin dipahami atas gagal fokus ini. Ingin dimengerti bahwa hal itu manusiawi.
    Perlu diluruskan, bahwa mengurus sekoci tidak akan bisa menyelesaikan keperluan kapal. Jangan gatal punggung, garuk kepala.
    Sesungguhnya mengurus kapal dengan mengurus sekoci sama capeknya, sama beratnya, sama-sama menghabiskan energi dan waktu kita. Tapi kalau kita terpaku mengurus sekoci, kapan kita mau ngurus masa depan kita.
    Sekoci itu jebakan Batman. Karena sekoci itu persoalan hari ini dan kemarin. Berarti kita belum beranjak.
    Merujuk kembali pada apa yang dikatakan genetik anda, pada kekuatan utama anda, pada best of the bestanda, dan pada rasa syukur anda. Itulah jalan kapal besar anda. Itulah jalan kembali.
    Biarlah yang sekoci diurus oleh asisten, sedang mengurus kapal harus oleh tangan anda sendiri, agar kegentingan dan kepentingan bisa dalam sekali melangkah. Anda akan cerdas mengatasi hal ini, cukup dengan mengeluarkan potensi genetik anda ■ 020418
    Farid Poniman
    Penemu STIFIn
  • Dunia Tidak Linear

    Dunia Tidak Linear

    Kekayaan yang luar biasa para pebisnis IT seperti Jeff Bezoz, Bill Gates, Mark Zuckerberg, Jack Ma, dll menandakan bahwa dunia telah melompat-lompat tidak lagi linear. Semakin jelas bahwa rizqi tidak hanya datang dari bumi ternyata juga datang dari langit. Langit maya.
    Terobosan demi terobosan akan membuat asumsi bisnis cara lama harus dikoreksi ulang. Ketika pasar sekarang bergeser ke Amazon, Alibaba, Lazada, Tokopedia, dll dan ketika agen tiket bergeser ke Traveloka, Tiket.com, dll menjadi pertanda bahwa bermunculan model-model bisnis baru. Yang kira-kira kalau bisnis tidak mengandalkan digital marketing, maka tunggulah kepunahannya.
    Era seperti ini adalah peluang bagi orang-orang kreatif –terutama yang bergenetik Intuiting– untuk ‘menang-banyak’. Orang Intuiting tidak lagi mencari ‘remah-remah’ rezeki namun mengambil ‘kue bisnis’ yang besar-besar.
    Cobalah masuk dalam pertarungan digital yang tidak ada penghalang selain kemampuan terobosan kita sendiri. Jangan malah sibuk dengan retail bisnis, urusan recehan, dan kebisingan perilaku-perilaku kerdil.
    Bisnis besar memerlukan kita berada di orbit besar. Orbit terobosan. Orbit yang tidak lagi linear.
    Bahkan bayangkanlah kita berada satu era di depan digital marketing. Di depan era platform. Mungkin era blockchain. Atau bahkan di depannya lagi.
    Ayo jangan tidur kawan… ■ 290318
    Farid Poniman
    Penemu STIFIn
  • Korban Keadaan

    Korban Keadaan

    korban-keadaan-696x696

    Kasihan sekali hidupnya, ia selalu menyalahkan keadaan. Kenapa terlahir miskin, kurang fasilitas, tidak kuliah, nikah kandas, beban hidup banyak dan aneka gerutuan yang lain.

    Pengalaman hidupnya tidak bikin ia realistis. Ia selalu mencari yang tidak ada pada dirinya. Ia masih tetap saja merasa heran dan tidak bisa terima ketika yang terjadi diluar sana tidak sebagaimana isi kepalanya. Cilakanya ia terus menebarkan hawa negatif itu ke sekitarnya. Akhirnya ia kembali sendirian ditinggal banyak orang. Bahkan orang yang kasihan dengan dirinya pun sudah menilai ‘too much’. Cara komunikasipun berujung gagal. Makin tidak bisa dipahami.

    Membalikkan Korban Keadaan


    Bagaimana membalikkan keadaannya? Sebenarnya sangat mudah. Pertama, tukar dari ‘scarcity mentality‘ (mental selalu merasa kurang) kepada ‘abundance mentality‘ (mental selalu merasa cukup). Kedua, jalankan saja yang pertama. Ketiga, istiqamah terus jalankan yang pertama. Tidak ada yang lebih penting baginya selain mengubah menjadi mental kaya hati. ‘Put first thing first‘ (letakkan pertama sebagai yang perfama)-nya disitu.

    Mulailah dari memberi hal-hal kecil, berterima kasih pada orang, tersenyum, mengapresiasi, berpikir positif, tebar aura positif, lokalisir setiap problema di laci masalah, katakan dengan respek, jangan sepelekan orang, jangan sok tahu, hindari blaming, buang excuse, dan lihatlah segala sesuatu dengan penuh syukur.

    Karena genetika anda pasti hebat. Keluarkan kehebatan itu. Namun buang dulu penghalangnya. Agar gak terus menjadi korban keadaan.

    Farid Poniman
    Penemu STIFIn
  • GET A FREE QUOTE NOW

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat.

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel

    ADDRESS

    4759, NY 10011 Abia Martin Drive, Huston

    EMAIL

    contact-support@mail.com
    another@mail.com

    TELEPHONE

    +201 478 9800
    +501 478 9800

    MOBILE

    0177 7536213 44,
    017 775362 13